Oleh
: Ma Gint’s
“Pernahkah
kamu bermimpi tentang hidup bahagia bersama orang yang kamu cintai? Aku pernah,
dan sampai sekarang mimpi itu masih tetap menjadi mimpi yang ingin kuwujudkan
di dalam hidupku. Sebuah mimpi yang tak-kan pernah mati selama nafas ini masih
berhembus. Mimpi yang memang harus diraih dan diperjuangkan sampai titik darah penghabisan. Dan aku menyesal karena tak pernah mencoba untuk meraihnya.”
Begitulah
kalimat terakhir yang kudengar dari seorang yang sangat berharga, seorang
sahabat yang selalu menemani dan membantu di saat aku membutuhkan. Seorang
sahabat yang tak-kan pernah terganti entah itu di kehidupan sekarang atau
nanti. Sahabat yang berjuang demi cinta dan mati juga demi cinta.
Aku
masih ingat ketika pertama bertemu dengannya, sekitar 15 tahun yang lalu ketika
mereka baru saja pindah ke kota ini. Mereka menempati rumah yang berada di
samping rumah kami. Rumah itu memang sudah beberapa tahun kosong, tidak ada
yang menempati setelah penghuni terakhirnya pindah dari sana.
Ketika
itu aku sedang bermain bola bersama teman lainnya di pekarangan sekitar komplek
tempat kami tinggal. Kulihat dia sedang termenung sendiri sambil sesekali
memperhatikan kami yang sedang bermain. Terlihat jelas dari raut wajahnya,
kesepian tak punya teman. Sebenarnya itu hal yang wajar dialami setiap anak
ketika keluarga mereka baru pindah rumah, aku juga pernah merasakan hal yang
sama 5 tahun yang lalu ketika kami pertama pindah ke komplek ini.
Setelah
beberapa kali melirik dia, aku pun menghampirinya dan memberi salam perkenalan
padanya.
“Gin!”
Ucapku sambil memberi salam padanya
Dia
membalas salamku dan memberitahukan namanya. “Hendra!” Sahutnya
Kemudian
aku mengajaknya ikut bergabung bersama teman lainnya untuk bermain bersama dan
memperkenalkannya kepada teman lainnya.
Semenjak
itu kami sering melakukan rutinitas kami bersama seperti belajar bersama, tidur
bersama, dan hal-hal menyenangkan lainnya. Semua itu membuat kami menjadi
seperti saudara, untuk hal ini aku memang telah menganggapnya sebagai saudara.
* * * * *
Hendra
pernah menyukai seorang gadis manis semasa kami SMA dulu. Ketika itu dia sama
sekali tak berani mengungkapkan perasannya pada gadis tersebut. Naomi, nama
gadis itu adalah Naomi. Dimataku dia adalah seorang gadis yang paling cantik di
dunia ini, karena sekarang ini dia telah menjadi pasangan hidupku.
Sebenarnya
dulu aku sama sekali tak menyukai Naomi, tetapi karena Hendra tak punya nyali
untuk mendekatinya, dia memaksaku untuk berpura-pura mencintai Naomi dan
berusaha mendekatinya. Yah... karena Hendra yang meminta aku terpaksa
menyanggupinya. Keesokan harimya aku memulai pergerakan, mlakukan pendekatan
dengan Naomi. Selama sebulan, setiap harinya aku menghampirinya untuk sekedar
berbasa-basi tak penting. Tapi ternyata dia merasa nyaman bersamaku dan mulai
menunjukkan gerak-gerik mencurigakan. Aku tahu kalau dia mulai menyukaiku dan
menyimpan rasa terhadapku tapi tidak denganku, aku sama sekali tak memiliki
rasa padanya.
Beberapa
bulan telah berlalu semenjak kejadian itu, aku mulai bingung dan tak tahu apa
yang harus kulakukan sementara Hendra memintaku untuk meneruskan sandiwara ini.
Aku merasa bersalah dan berdosa karena mempermainkan perasaan Naomi, tetapi di
satu sisi aku juga tak bisa menolak permintaan Hendra. Jadi aku memilih untuk
meneruskan sandiwara cinta tersebut.
Hendra
sama sekali tak memiliki rasa cemburu melihat kami sering bersama, bahkan dia
terlihat bahagia melihat hal tersebut.
Setahun
telah berlalu, aku mulai merasa ada yang lain dengan diriku, aku mulai
merasakan benih-benih cinta yang yang tumbuh di dalam hati, pada siapa lagi
kalau bukan Naomi. Mungkin kebersamaan selama setahun terakhir yang membuatku
memiliki rasa padanya.
Aku–pun
mendiskusikan hal tersebut pada Hendra. Ketika itu aku kaget mendengar
tanggapannya, aku tak percaya dia merestui hubungan kami, padahal dia juga
mencintai Naomi dan aku mengetahui hal tersebut.
“Kenapa
Ndra? Kenapa kau merestui hubungan kami, padahal kan kau yang lebih dulu
menyimpan rasa pada Naomi?” tanyaku
“Tak
ada alasan buatku untuk tidak merestui hubungan kalian, aku memang menyimpan
rasa pada Naomi. Tapi Gin, Naomi sama sekali tak memiliki rasa padaku. Naomi
itu mencintai kamu Gin, bukan aku. Dan aku melihat bahwa Naomi akan bahagia
bersamamu karena sekarang kamu juga memiliki rasa padanya. Aku juga akan
bahagia melihat kalian bahagia.” Jawab Hendra sambil menitikkan air mata
Ketika
itu aku tahu Hendra hancur, aku tahu hatinya remuk, tapi dia merelakan Naomi
jatuh ke pelukanku dan tabah menghadapi hal tersebut.
* * * * *
Setelah
lulus SMA Hendra memutuskan untuk menjadi fotografer lepas, berbekal kamera
yang dibeli dari hasil tabungannya dia berangkat meninggalkanku yang memilih
melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi. Tapi setiap enam bulan sekali dia pasti
pulang mengunjungi keluarganya dan aku dan menceritakan pengalamannya selama
jauh dari rumah.
Dari
cerita-ceritanya, akhirnya aku mengetahui pekerjaan yang ditekuninya dan dia
berkata bahwa dia mencintai pekerjaannya. Dia bekerja sebagai penulis artikel
travel di sebuah media online, sebagai penulis artikel travel tentu dia tak
pernah menetap lama di suatu lokasi. Tetapi satu yang menjadi mimpinya dan
sangat ingin diraihnya adalah hidup bahagia bersama orang yang dicintainya.
Hendra
tak pernah bercerita tentang gadis yang mengisi hatinya saat ini. Ketika aku
bertanya padanya mengenai hal tersebut dia selalu menjawab bahwa belum saatnya
bagiku untuk mengetahui hal tersebut. Mendengar jawabannya, aku tak pernah
menuntutnya untuk segera mengatakan siapa gadis tersebut. Aku hanya berpikir
bahawa belum saatnya bagiku untuk mengetahuinya.
* * * * *
“Maaf
Gin aku tak pernah memberitahumu mengenai penyakitku ini. Aku sama sekali tak
ingin membuatmu khawatir mengenai keadaanku. Dan menurut dokter, hari ini
adalah hari terakhirku di dunia ini.” Kata Hendra yang sedang berbaring di
tempat tidur rumah sakit
“Itu
tak mungkin Ndra, menusia tak-kan mungkin tahu hidup dan mati seseorang. Kau
akan tetap hidup, bersamaku, di sini. Bukankah kita saudara?” Pungkasku sambil
menitikkan air mata
“Gin...”
“Ya,
ada apa Ndra?”
“Dulu
aku pernah bilang padamu kalau aku mencintai seorang wanita kan, tapi aku tak
pernah mengatakan siapa wanita tersebut.”
“Ya
kau memang tak pernah mengatakannya, kau hanya mengatakan bahwa belum saatnya
bagiku untuk mengetahui sosok wanita tersebut.”
“Kali
ini aku akan mengatakannya Gin, akan kukatakan padamu siapa wanita yang mengisi
hatiku itu. Kemari! Mendekatlah Gin! Aku sudah tak memiliki tenaga untuk
berbicara lagi.”
Aku
mendekat menghampirinya, untuk mengetahui siapa wanita tersebut.
“Pertama,
kamu harus janji Gin, ini merupakan rahasia di antara kita berdua, aku tak
ingin ada orang lain yang mengetahuinya, apalagi wanita tersebut.”
“Ya,
aku janji akan merahasiakannya Ndra. Janji sebagai sahabat dan saudara.”
Balasku
“Wanita
itu... wanita itu... wanita itu adalah Naomi, aku minta maaf Gin karena masih
mencintai Naomi. Bahkan setelah kalian menikah aku masih memendam rasa
padanya.” Kata Hendra sambil meneteskan air mata
Mendengar
hal tersebut, aku merasa seperti disambar petir dan dan diterpa ombak secara
bersamaan.
“Jadi
selama ini...”
“Iya
Gin, aku masih mencintai Naomi, dari dulu sampai sekarang, aku tak pernah bisa
berpaling darinya. Dan karena aku tahu kalau Naomi sangat mencintai kamu dan
bahagia bersamamu, aku memutuskan untuk pergi meninggalkan kalian. Sebenarnya
aku pergi bukan karenga ingin, tapi karena aku memang harus pergi dari
kehidupan kalian. Aku tak mau menjadi duri bagi kebahagiaan kalian.”
Aku
menitikkan air mata mendengar perkataan Hendra, selama ini aku tak pernah tahu kalau
ternyata dia masih memendam rasa pada Naomi. Aku tak pernah tahu, dan aku
merasa sangat bersalah padanya.
“Kamu
harus janji Gin, ini rahasia di antara kita berdua, bahkan Tuhan pun tak boleh
tahu mengenai hal ini.”
“Iya...
aku janji tak-kan ada orang lain yang mengetahui hal ini.” Sahutku
“Pernahkah
kamu bermimpi tentang hidup bahagia bersama orang yang kamu cintai? Aku pernah,
dan sampai sekarang mimpi itu masih tetap menjadi mimpi yang ingin kuwujudkan
di dalam hidupku. Sebuah mimpi yang tak-kan pernah mati selama nafas ini masih
berhembus. Mimpi yang memang harus diraih dan diperjuangkan sampai titik darah
penghabisan. Dan aku menyesal karena tak pernah mencoba untuk meraihnya.”
“Ndra...
Ndra... Hendra!!! Teriakku tak percaya melihat seorang sahabat yang telah
kuanggap sebagai saudara telah meninggalkan dunia ini
Dia
pergi begitu cepat setelah berjuang melawan penyakit yang mengerogoti tubunya,
kata dokter dia menderita kanker hati dan tak pernah mencoba untuk mengobati
penyakitnya tersebut. Aku merasa sangat kehilangan setelah kepergiannya.
Seperti ada yang kurang dalam hidupku. Sahabat, saudara yang sangat berharga
bagiku telah meninggalkanku selamanya.
Ndra...
apa kamu tahu? Kamu tak-kan pernah mati. Kamu akan terus hidup, di sini. Di
dalam hati ini. Aku telah berjanji padamu mengenai rahasia kita, tapi kamu juga
harus berjanji padaku kalau kita pasti akan bertemu lagi. Tapi bukan sekarang.
Selamat
jalan sobat.
moto yg sangat bagus gan
ReplyDeletenice info
thanks gan udah singgah...
DeleteSedih broo :'( sahabat ane juga banyak
ReplyDeletey gan... btw thanks kunjungannya...
Deleteya ampun kenapa gak happy ending aja sih ceritanya.. sedih banget.. punya sahabat baik yg meninggal ;(
ReplyDeletehehehe... biar getwist dikit dia gan...
Deleteartikelny bermanfaat :3
ReplyDeletebtw endingny mengharukan T_T
www.playwithginting.blogspot.com
thanks udah singgah gan. salam Mejuah-Juah
DeleteNice artikel gan, banyak makna dan arti dari setiap pengorbanan sahabat :)
ReplyDeletethanks bwt penilaian n kunjungannya gan...
Deletesahabat memang selalu bersedia berkorban .. :'(
ReplyDeleteiya gan... karena itu sahabat merupakan orag yang penting di hidup kita
Deletecerita yang bisa menjadi bahan refrensi untuk kedepannya :)
ReplyDeletebener ganget gan, btw thanks udah visit gan...
Deletekasian banget :( sahabat selalu sedia berkorban :)
ReplyDeletememang kalo sahabat banyak yg rela berkorban gan..
Deletehttp://beritadomino2o6.blogspot.com/2017/06/menurut-pakar-seks-ini-yang-dipikirkan.html
ReplyDeletehttp://jutawandomino206.blogspot.com/2017/06/foto-hot-siswi-smp-berhubungan-badan.html
http://detik206.blogspot.com/2017/06/sering-di-hooh-oleh-pacar-ibu-siswi-sd.html
http://marimenujudomino206.blogspot.com/2017/06/polisi-tidur-saat-bertugas-jaga-di-pos.html
HALLO TEMAN-TEMAN DAFTARKAN SEGERA DIDOMINO206.COM JUDI ONLINE TEPERCAYA & AMAN 100% !
SANGAT MUDAH MERAIH KEMENANGAN TUNGGU APALAGI AYO BURUAN DAFTARKAN TEMAN-TEMAN^_^
UNTUK PIN BBM KAMI : 2BE3D683
keren, banget malah.
ReplyDelete